Monday, March 30, 2009

KAMPANYE DI MANA-MANA


Earn money from your blog is not easy:-)


Beberapa hari ini kesannya kok jalanan penuh sesak aja ya.
Bukan cuma karena kemacetan yang memang sudah jadi pemandangan sehari-hari.
Tapi karena ada banyak kegiatan kampanye di mana-mana.

Of cors, ada kampanye pasti ada massa donk:-) Nah justru di situ letak uniknya..

Dari sederet dan seabreg kampanye yang ada dan poster caleg yang bertebaran di mana-mana, saya paling sreg liat poster yang satu ini..



Gimana, Berani tampil beda, kan?!

Sunday, March 15, 2009

DARI PONARI SAMPAI KAMPANYE DAMAI PEMILU INDONESIA 2009



Beberapa waktu yang lalu, media memberitakan tentang Ponari, sosok (dukun) cilik yang mendadak bisa mengobati orang sakit melalui perantara batu gunung api. Menurut pengakuan sang dukun cilik, dia memiliki kelebihan tersebut sejak tersambar petir dan memiliki batu ajaib tersebut. Percaya atau tidak, dari hari ke hari ribuan pasien berdatangan ke rumah Ponari untuk berobat alternatif. Tak peduli omongan banyak kalangan, mereka mendatangi Ponari dan berharap kesembuhan. Ironis memang, tapi inilah fakta dan kenyataan yang terjadi.

Dukung Kampanye Damai Pemilu Indonesia 2009

Mereka (mungkin) bukannya tidak percaya dunia medis dengan segala modernitasnya. Mereka (mungkin) logis berpikir bahwa biaya medis masih terlalu mahal buat ukuran mereka. Resesi global menambah keyakinan mereka untuk berobat alternatif. Bagi mereka, Ponari dan kelebihannya menjadi sebuah solusi yang (mungkin) dapat melegakan dan menyembuhkan. Tentu dengan biaya yang relatif murah dibanding ongkos pengobatan modern.

Saya jadi mengelus dada, berharap resesi segera berlalu, perekonomian segera membaik dan daya beli rakyat segera meningkat. Tentunya ini bukan persoalan yang mudah tapi bukan tidak mungkin semua ini dilakukan. Tentunya juga tidak semudah berteriak sambil berujar: ketik REG spasi SEMBUH (walahh) tanpa kita tahu harus dikirim kemana…

Saya juga (tidak biasanya) jadi berharap banyak dengan Pemilu yang sebentar lagi datang. Kota-kota yang penuh dengan atribut partai dan foto baliho caleg-caleg. Foto-foto yang menor dengan sunggingan senyum atau gaya diam kaku dengan mata menyorot tajam. Semua membawa nama rakyat. Semua berkata atas nama rakyat. Rakyat yang mana sih mas, mbak, tuan, nyonya (--walah--)?? Saya sampai saat ini masih terngiang cerita dimana seorang khalifah dulu sampai menyamar di malam hari ke pelosok negri demi melihat sendiri bagaimana kehidupan rakyatnya. Dan pada saat dia mendengar ratapan seorang anak yang menangis kelaparan sampai tertidur sementara ibunya hanya bisa memasak batu kerikil karena miskinnya, sang khalifah kemudian kembali ke istana dan sendirian memanggul bahan makanan untuk diberikan kepada warganya tersebut. Itulah wujud kasih sayang dan kepedulian penguasa kepada rakyatnya.

Biarlah apa yang dikatakan dunia tentang kita. Bagiku, ini adalah kenyataan. Walau pahit seperti empedu tapi semoga tamparannya mampu membangkitkan kita. Bahwa di suatu saat nanti kita bakal mampu setara di dunia. Bahwa keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia bakal terwujud. Seperti cita-cita semua rakyat. Memang tidak mudah tetapi juga bukannya tidak mungkin. Pemilu 2009 yang akan segera datang nanti semoga bisa menjadi pelipur sekaligus solusi dalam memajukan negri ini. Para pemenang semoga tidak menjadi seperti lilin, yang hanya berarti jika listrik pasokan PLN mati. Semoga mereka mampu menjadi bintang yang berpendar sepanjang masa.
Sumber gambar: inmaginedotcom

Thursday, February 12, 2009

HIDUP DAN PILIHAN: untuk pesta demokrasi di Indonesia

BIRU HATI telah kembali:-)


Hidup memang sebuah pilihan. Seperti juga saat menentukan jalan hidup. Hidup tidak pernah memilih pada siapa dia akan bersandar. Kita lah semua yang memilih akan seperti apa hidup itu. Karena itu alangkah indahnya jika kemudian kita ber-istiqomah terhadap pilihan-pilihan yang menurut kita terbaik bagi hidup kita. Anda juga pasti tahu bahwa hidup tidak akan selamanya indah. Jika itu yang terjadi, alangkah hampanya hidup. Tidak ada seninya, kata sebagian orang. Tapi bukan berarti hidup yang menyimpang dari kebanyakan kodrat manusia adalah juga pilihan yang indah. Karena pada dasarnya manusia tidak bisa lepas dari kodrat yang telah ditetapkan. Hanya saja manusia – konon- (masih) bisa membuatnya lebih indah dan bermakna. Kata iklan – menang sesuai pilihan – atau kita bisa memodifikasinya menjadi – hidup sesuai pilihan –

Saat ini, wajah Indonesia sedang malih rupa menjadi bermacam warna. Ya, pesta demokrasi tiap lima tahun sekali itu akan datang di tahun ini. Ada yang tetap setia dengan warna yang dahulu, tapi ada juga yang memilih menjadi warna lain. Itulah salah satu pilihan. Seperti juga hidup, setelah memilih hendaknya kita juga tetap istiqomah, mendukung dan (yang paling penting) memberi saran, kritikan yang kesemuanya demi perbaikan umat. Bukan lagi demi perbaikan segelintir umat, atau sekelompok kecil bendera yang bukan merah darahku, putih tulangku. Karena niscaya, seluruh rakyat harus menyadari bahwa merah dan putih adalah warna dan baju dari Sabang sampai Merauke. Pada saat yang terpilih menjadi pemimpin maka dia hendaknya menyadari bahwa dia bukan lagi milik partai yang mengusungnya atau sekedar milik orang yang memilihnya. Karena dia sudah menjadi milik bangsa, yang semestinya (hati dan fikirnya) berbuat hanya demi kemajuan bangsa dan kemaslahatan umat – warga negara Indonesia -.

Bagi sebagian orang, memilih itu mudah. Tapi bagi sebagian yang lain, memilih adalah suatu pergulatan batin yang sulit. Tidak mudah mungkin merelakan pilihannya kepada orang yang bahkan kita baru tahu saat ini saja. Beberapa saat sebelum pesta demokrasi berlangsung. Naif mungkin (tidak mungkin juga saya bilang: edane, bon jovi, gigi dan sebagainya) tapi itulah hidup. Tidak akan pernah mudah menciptakan dan menjalaninya.
Ada yang sudah terlanjur sakit hati (lalu bikin orkes sakit hati), ada yang memang menganggap bahwa politik itu kejam. Hanya memahami orang pada saat tertentu saja, setelah terpilih lalu lupa dengan agenda-agenda partai, asik membangun koneksi dan melupakan seluruh rakyat yang telah memilihnya. Untuk melukiskan suasana seperti ini, hendaknya para juara dan wakil rakyat tersebut selalu memutar dan memahami makna lagu Bang Iwan – wakil rakyat -. Bagi saya, itu bukan sekedar lagu semata. Walau lagu itu bisa dibilang lagu lama tapi itulah sebenarnya pengejawantahan seorang rakyat yang melihat para wakilnya nun jauh di sana..Jika ternyata lagu itu masih relevan dengan suasana sekarang, berarti kita patut malu terutama anda – para wakil rakyat - . Berarti rakyat (kesejahteraannya, kemanusiaannya, keadilannya) masih belum menjadi agenda anda yang paling utama. Namun jika anda semua sudah bisa memahami makna lagu tersebut, maka majulah dengan jumawa sebagai calon wakil rakyat..

Demokrasi ternyata bisa juga terpeleset menjadi democrazy. Sebuah jenis demokrasi yang cenderung crazy. Atau sejenis demo yang ternyata crazy. Ah, terserah anda saja menilainya. Euforia yang kebablasan pada akhirnya justru akan merusak makna dari suatu tujuan yang mulia. Jadi setiap sesuatu yang baik jika terlampau dibesar-besarkan justru bisa merusak tujuan itu sendiri. Contoh kecil saja: Anda sebagai orang berpunya ingin bersedekah dengan menanggung semua biaya pendidikan seorang anak yatim. Tujuannya sangat mulia. Tapi jika kemudian anda berbangga diri dan bercerita kemana-mana bahwa anda sudah bersedekah maka makna sedekah anda menjadi kabur. Itu contoh kecil riya’. Pada akhirnya anda tidak akan dapat makna dari sedekah anda.

Bagi anda yang terlanjur sakit hati dan menjadi naif untuk tidak memilih atau tidak akan mendukung orang yang bukan dari golongan anda maka mungkin anda bisa belajar dari sejarah. Anda mungkin pernah mendengar kisah Mahabharata. Kisah Begawan Bhisma yang pada dasarnya adalah orang mulia. Orang yang mengerti baik dan buruk. Orang terdekat yang sangat mengerti tentang Bala Kurawa yang bertabiat jahat dan buruk dan para Pendawa yang berbudi luhur. Akan tetapi pada saat tiba perang Bharatayudha, sang Resi lebih memilih membela Kurawa. Bhisma sangat mengerti akan pilihannya dan bersiteguh kukuh atas konsekuensi yang timbul dari pilihannya itu. Beliau yakin berucap bahwa dia tidak membela kemungkaran Kurawa dengan memilih berperang melawan Pendawa. Tetapi beliau membela martabat negri dan keluarganya. Bahwa Bhisma berjanji akan membela dan menjaga Kurawa, titisan dan darah daging ibu tirinya, demi janji dan sumpah yang telah diucapkannya. Bhisma sangat memahami bahwa Pendawa lah yang benar, dan yang benar pasti akan menang, tetapi konsekuensi dari sumpahnya membuat dia berseteru dengan para Pendawa.

Bagi Bhisma, itulah hidup. Dan dia telah memilih hidupnya sendiri. Keputusannya itu bahkan dihormati oleh kawan dan lawannya. Bagi saya pribadi, Bhisma menjadi contoh dari pilihan dan hidup. Yakinlah pada pilihan anda. Karena pilihan itu akan menjadi rangkaian yang tidak pernah putus dari hidup anda. Dan ketika pilihan itu sudah anda tetapkan, konsistenlah dalam mendukung. Tentu saja dengan cara dan tindakan yang benar. Demokrasi di Indonesia bukanlah democrazy. Dan sesunguhnya semua itu terwujud dari sikap dan tindakan para warga negaranya yang santun dan bermartabat. Masalah menang dan kalah adalah sesuatu yang harus terjadi. Adalah pilihan kita semua, jika kekalahan adalah ujung dari pilihan anda maka itu adalah kekalahan yang terhormat. Begitu juga sebaliknya, bahwa kemenangan anda adalah kemenangan yang terhormat. Kemenangan yang mampu membawa umat kepada jalan terbaik, jalan kemenangan dan kebenaran. Jika itu semua yang terjadi, maka beruntunglah anda dan saya memilih menjadi warga negara Indonesia..

Selamat berdemokrasi – dalam semua sisi hidup –

Thursday, January 22, 2009

JOBS JOBS JOBS

Helo everybody..

Weh, ga terasa dah lama ga mosting di blog..

Banyak gawean yang bikin mumet kepala dan butuh deadline yang singkat dan waktu yang sama..That's life:-)

Some time I must enjoy it..

Banyak juga berita yang terlewatkan, cuma bisa dengar dari omongan ringan rekans or orang lain yang pas kebetulan sama-sama ngantri beli makan malam di warung lesehan hehehe..Berita Obama dan lain sebagainya..

Saat ini, sungguh aku belum bisa menikmati berita. Gimana mo menikmati kalo selesai tugas lama, tugas lain menunggu hahaha..Bahkan sampai maen FM2009 aja ga sempet lagi, weh ini bener-bener menyedihkan:-)

Maaf buat rekans lain yang belum sempat terespon komentarnya or belum lagi mengunjungi blog rekan laen. Maaf maaf dan maaf..but I'll do my best..

Regards,

Thursday, January 8, 2009

TRAGEDI KEMANUSIAAN DI GAZA

Sampai hari ini kita masih juga menyaksikan kekejian dan kebrutalan di Gaza.

Hari ini di saat kita masih bisa tertawa dan bahagia berkumpul dengan orang-orang terdekat dan terkasih kita, mereka masih ditemani duka dan jeritan pilu kehilangan hidup dan orang-orang terkasih.

Semoga Tuhan selalu memberikan pertolongan kepada mereka. Doa dari kita semua akan membantu meringankan derita mereka semua.

Siapapun kita, apapun prinsip hidup kita, mari sama berdoa demi terhentinya darah mereka yang tertindas dan berhentinya serangan yang membabi buta.